Daftar Blog Saya

Senin, 08 April 2019

Hutan Mangrove Lantebung

Hutan Mangrove adalah salah satu rumah bagi ekosistem laut. Seiring dengan perkembangan zaman manusia dewasa ini sangat menyadari betul tentang lingkungan di sekitarnya. Salah satunya adalah dengan memelihara dan merawat hutan mangrove yang merupakan rumah bagi ikan,kerang,udang dan kepiting laut. Selain itu fungsi utama hutan mangrove adalah mencegah terjadinya Abrasi Laut .
Sekarang Hutan Mangrove juga dijadikan sebagai wahana wisata edukasi bagi para generasi milenilal. Generasi milenial sangat berkaitan erat dengan yang namanya teknologi. Sehingga terbentuklah ide- ide yang memadukan antara wisata dan teknologi .
Banyak Kawasan Hutan Mangrove di bentuk lanscape yang sedemikian cantik dan indah dipandang mata sehingga membuat para generasi milenial yang hidup saat ini yang tak bisa lepas dari yang namanya teknologi berbasis digital ini untuk mampir berwisata dan mengenal secara lansung proses tumbuh dan kembangnya hutan mangrove serta membantu mempromosikan kawasan hutan lindung mangrove kah layak umum dan juga mempelajari proses tumbuh kembang dan juga merawatnya bagi kelangsungan hidup alam di sekitarnya.


Saya pun berkesempatan Solo Traveling pertama saya di Makassar ke Hutan Mamgrove Lantebung. Kebetulan letaknya tidak jauh dari tempat tinggal ku di Makassar. Kawasan ini berada di persis samping exit pintu tol Sutami 5  lansung belok kiri.  Dan kalau lewat pinggir tol juga bisa persis di pinggir tol Baddoka Parangloe. Untuk masuk dalam kawasan Hutan Mangrove Lantebung anda harus menempuh perjalanan sekitar 2km dari jalan utama. Akses jalannya cukup bagus jalannya sudah di beton sepanjang jalan anda akan disuguhkan rumah-rumah panggung dan perkampungan nelayan Lantebung. Terdapat pengarah jalan menuju hutan mangrove memudahkan anda untuk sampai pada destinasi tujuan.
Untuk masuk dalam kawasan anda hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 2.000;-  sebagai karcis masuk kawasan. Setelah masuk anda akan mendapatkan jalanan kayu yang di cat warna warni membentang sepanjang lahan hutan mangrove yang bisa dijadikan sebagai spot foto dan juga bisa melihat ekosistem Laut lainnya yang ada di Hutan Mangrove Lantebung.
 Sesekali anda akan disuguhkan oleh pemandangan perahu nelayan yang hilir mudik melewati kawasan hutan bangkai. Akan menjadikan mata anda untuk enggan menutup mata dan akan memilih untuk berdiam sejenak dan melihatnya. Ingat bermainlah dengan alam, maka alam akan terus melindungi dan menyertaimu dengan caranya sendiri.

Selasa, 12 Februari 2019

Ke' te' kesu Tanah Toraja

Toraja adalah destinasi wisata yang masuk dalam list teratas dari daftar wisata yang harus ku kunjungi hehehe

Puji Tuhan di awal 2019 ini akhirnya kesampaian ke Tanah Toraya atau Tanah Toraja semua di sponsori oleh kantor hehehehe . jadi ke Toaraja kali ini saya bersama teman teman kantor karena ada teman kantor yang berasal dari Toraja melansungkan pernikahaannya di Toraja lebih tepatnya di Rantepao Toraja.

Diselah-selah acara Resepsi pernikahan teman kami akhirnya memutuskan untuk ke Ke'te "kesu sebuah tempat makan purba dan rumah adat toraja atau biasa dikenal dengan sebutan Tongkonan


ini penjelasan singkat kete kesu nenurut Wikipedia Indonesia biar ga tersesat

Kete Kesu adalah suatu desa wisata di kawasan Tana Toraja yang dikenal karena adat dan kehidupan tradisional masyarakat dapat ditemukan di kawasan ini. Di dalam Kete Kesu terdapat peninggalan purbakala berupa kuburan batu yang diperkirakan berusia 500 tahun lebih. Di dalam kubur batu yang menyerupai sampan atau perahu tersebut, tersimpan sisa-sisa tengkorak dan tulang manusia. Hampir semua kubur batu diletakkan menggantung di tebing atau gua. Selain itu, di beberapa tempat juga terlihat kuburan megah milik bangsawan yang telah meninggal dunia.



Desa AdatTerletak 4 km di bagian tenggara Rantepao, Kete Kesu terdiri dari padang rumput dan padi yang mengelilingi rumah adat Tana Toraja, yaitu Tongkonan. Sebagian rumah adat yang terletak di desa ini diperkirakan berumur sekitar 300 tahun dan letakknya berhadapan dengan lumbung padi kecil.Tidak hanya terdiri dari 6 Tongkonan dan 12 lumbung padi, Kete Kesu juga memiliki tanah seremonial yang dihiasi oleh 20 menhir. Di dalam salah satu Tongkonan terdapat museum yang berisi koleksi benda adat kuno Toraja, mulai dari ukiran, senjata tajam, keramik, patung, kain dari Cina, dan bendera Merah Putih yang konon disebutkan merupakan bendera pertama yang dikibarkan di Toraja. Selain itu, di dalam museum ini juga terdapat pusat pelatihan pembuatan kerajinan dari bambu. Masyarakat yang hidup di desa ini umumnya memiliki keahlian sebagai pemahat dan pelukis, sehingga selain sebagai objek wisata, tempat ini juga dimanfaatkan untuk menjual berbagai pahatan dan suvernir tradisional Toraja.Desa Kete Kesu merupakan kawasan cagar budaya dan pusat berbagai upacara adat Toraja yang meliputi pemakaman adat yang dirayakan dengan meriah (Rambu Solo), upacara memasuki rumah adat baru (Rambu Tuka), serta berbagai ritual adat lainnya. Pada bulan Juni - Desember, berbagai upacara dan perayaat adat umumnya dilakukan oleh masyarakat sekita di lokasi ini.


Kuburan Adat

Beberapa makam adat di Kete Kesu telah ditutup dengan jeruji besi untuk mencegah pencurian patung jenazah adat (tau-tau). Beberapa jenazah dapat dilihat jelas dari luar bersama dengan harta yang dikuburkan di dalamnya. Peti mati tradisional (erong) yang terdapat di desa ini tidak hanya berbentuk seperti perahu, namun juga ada yang berbentuk kerbau dan babi dengan pahatan atau ukiran yang menghiasi








Jumat, 08 Februari 2019

Tanjung Beach Maumere Flores

Mengunjungi Tanjung Beach Maumere adalah liburan akhir tahunku  bersama keluarga besarku. Kami mempunyai kebiasaan sehari setelah hari raya Natal mengunjungi tempat wisata yang ada di kota Maumere
 sebelum sampai ke Tanjung Beach saran saya sempatkan sebentar di pantai pasir putih yang cantik dan terdapat beberapa Pohon Bakau yang sudah tua yang merupakan spot foto dan berenang yang bagus karena lautnya bersih dan instagramebel banget bagi kaum milenial dan yang suka Fotografi











jika ada mengunjungi Maumere sempatkan untuk ke Tanjung Beach Maumere letaknya sebelah utara kota Maumere jarak yang ditempuh kurang lebih 20 menit anda bisa sampai ke Pantai Tanjung Beach yang bersih dan pasir putih yang cantik tarif untuk masuk ke pantai itu dikenakan biaya Rp 10.000,- per orang.


 ini adalah pemandangan dari atas tanjung sebelum menuju Tanjung Beach anda harus menurunni bebrapa anak tangga untuk sampai ke pantai pasir putih.
 jika sudah menuruni anak tangga anda akan sampai pada Tanjung Beach dan merasakan pemandangan gazobo di bukit dan pasir putih yang bersih ,angin laut dan ombak pantai yang sunggu nikmat untuk dinikmati. saran saya datangla ke sini pagai hari atau bukan di hari libur atau weekend pantai akan berasa milik sendiri karena sepih dari para pengunjung. jika anda datang di weekend atau hari libur pantai ini sangat ramai wisatawan domestik.

 saran saya tetap jaga keselamatan ya karena ombak di pantai ini cukup besar jangan sampai anda keseret ombak hehehe

Disebrang Tanjung Beach terdapat bukit Tanjung Kajuwulu untuk menuju kebukit Tanjung anda harus menaiki 1000 anak tangga dan dikenakan biaya Rp 10.000,- per orang setelah sampai di atas bukit akan terdapat patung salib dan pemandangan laut Flores yang tenang dan cantik serta bukit bukit dengan pemandangan sabana yang menguning di musim panas dan menghijau di musim hujan.