Daftar Blog Saya

Sabtu, 23 Mei 2015

Semalam di Pantai Siung Yogyakarta

16  Mei  2015 , yaaa kali ini aku bisa nikmati liburan lagi bersama buncit ku, bisa dibilang ini liburan dadakan kami berdua bersama-sama dengan teman-teman kosannya. Gak ada rencana sebelumnya untuk mengisi waktu liburan akhir pecan yang panjang kali ini. Ketika siang itu diajak Janu teman kami untuk kamping ke pantai Siung, tanpa banyak basa basi lagi kami berdua pun mengiyakan ajakan Janu untuk liburan akhir pekan bareng.
Bukan buncit dan aku kalau gak nikmati liburan untuk ke pantai, pantai adalah salah satu destinasi liburan favorit kami berdua dari dulu. Kali ini ke pantai lagi liburannya, tetapi nikamati liburan ke pantai kali ini berbeda yaitu dengan berkamping ria bersama teman-teman kami.
Kami putuskan untuk berangkat dari Jogja menggunakan kendaraan motor roda dua dan berangkat bersama teman-teman sekitar pukul 15.00 sore. Kami berjumlah 9 orang dengan menggunakan 5 motor kami pun berangkat menuju pantai Siung, sambil membawa perlengkapan kamping. Diantaranya kompor kamping, tenda, sembako dan lain-lain.
Kami menikmati perjalanan dari Jogja sampai Pantai suing yang cukup jauh dan melelahkan karena hari itu adalah hari Sabtu dan bertepatan dengan libur akhir pekan yang panjang jadi selama perjalanan dari Jogja menuju pantai Siung kami terpaksa menikmati jalanan yang macet dan padat merayap. Ya walaupun harus macet-macetan ria di jalan tapi kami tetap menikmati perjalanan kami karena itu tantangan baru bagi kami. Untuk tetap semangat sampai Pantai dan berkamping ria.

Setelah melewati macet di jalan dan jauhnya perjalanan akhirnya kami pun sampai di pantai Siung. Sekitar pukul 18.48 menit. Sesampainya di pantai Siung kami pun lansung berbagi tugas teman-teman cowok lansung mendirikan tenda dan kami yang cewek lansung memasak untuk makan malam kami bersama.
Bermalam di ruang yang terbuka,  tidur ditenda beralaskan tikar dan dihiasi bintang malam yang begitu banyak dan kunang-kunang yang berterbangan di malam hari begitu indah ditemani dentuman deburan ombak pantai yang begitu romantisnya malam minggu kali ini dinikmati dengan cara berkamping bersama buncitku dan teman-teman kami.

Setelah selesai memasang tenda dan masak, kami pun bersama-sama makan malam bersama dan duduk melingkar di api unggun sambil bernyayi ria dan bercengkraman bersama, canda tawa kami pun begitu mengalir seiiring dengan jalannya waktu kami pun memutuskan untuk beristirahat ditenda. Bermalam di pantai adalah pengalaman pertama ku bersama teman-teman, lumayan sangat meyenangkan keesok paginya kami pun bangun pagi dan tidak menyia-yiakan waktu untuk berfoto ria membeli ikan lansung di nelayan buat makan siang kami. Setelah makan siang kami pun lanjut nyebur ke pantai, gak lengkap dong kalau ke pantai trus gak basah-basahan di laut.
Sore tepat pukul 15.00 kami pun memutuskan untuk pulang ke Jogja biar gak kena  macet.

Sabtu, 21 Februari 2015

Imlek 2015 Punya Cerita

Xin nien kwai le, Gong…Xi, Gong……Xi
Selamat merayakan Tahun baru Cina, buat semua yang merayakan semoga damai dan keberuntungan selalu menyertai kita semua.


Tepat tanggal 19 Febuari 2015, yang merupakan hari raya Imlek atau Tahun baru Cina. Aku, adeku dan dua orang sahabatku. Memutuskan untuk berangkat ke Malioboro untuk menonton atraksi Barong Sai yang biasanya dipertunjukan setiap tahun baru Cina di Yogyakarta.Tapi apa daya pertunjukan yang kami nanti-nanti tak berlansung juga alias hari itu tak ada pertunjukan Barong Sai atau pun atraksi lainnya yang berhubungan dengan Imlek.
Akhirnya kami pun memutuskan untuk berjalan-jalan sekitar Malioboro yang merupakan pusat kota Yogyakrta. Di Malioboro adalah pusat bisnisnya Yogyakarta dan juga merupakan pusat pemerintahan dan jantung kota pelajar ini.
Bosan mengitari jalan Malioboro kami putuskan untuk berjalan menuju ke Taman Pintar yang letaknya tak jauh dari Jalan Malioboro. Karena Hari ini hari libur maka Taman Pintar pun tutup. Dengan rasa yang sedikit kecewa kami berempat memutuskan untuk naik Bus Trans Jogja menaiki jalur 2A menuju ke Taman Pura Wisata, disana kami pun mengalami kekecewaan lagi karena tempat nya ternyata tutup. Akhirnya kami berempat memutuskan untuk berjalan kaki sepanjang jalur menuju kembali ke Jalan Maliobro di sekitar lampu merah dari arah Timur Jogja tronik kami menemukan sebuah Klenteng (tempat berdoanya kaum Tionghoa) nama Klentengnya adalah Klenteng Fuk Ling Miau

Jujur ini adalah kali pertama aku masuk ke klenteng. Dengan rasa penasaran dan untuk menutupi rasa kekecewaan kami karena tak menonton atraksi Barong Sai.Kami pun memberanikan masuk kedalam Klenteng yang saat itu terbuka untuk umum. Di luar Klenteng banyak terdapat parapengemis yang ramai duduk di tangga Klenteng. Yang mana saya juga agak binggung kenapa banyak pengemis di depan Klenteng.







Setelah memasuki pelataran klenteng lansung di sambut oleh dua buah pohon Ampao yang sangat tinggi dan besar di situ baru saya menyadari bahwa pengemis-pengemis di luar ternyata menunggu dibagikan Ampao (amplop yang identik berwarna merah yang berisi uang)  oleh para pengolah klenteng kepada masyarakat sekitar , yang sangat identik dalam perayaan Imlek.

Di dalam Klenteng terdapat beberapa orang yang sangat kusuk berdoa di depan patung-patung  yang dihiasi dengan bunga sakura berwarna merah dan pink yang kelihatan cantik dan terdapat beberapa sesajian berupa kue keranjang dan buah-buahan. Selain itu juga terdapat banyak sekali fotografer  yang ingin mengambil gambar, tetapi karena Klenteng masih di pakai buat sembayang kami cuman di izin kan untuk mengambil gambar di bagian plataran depan klenteng. Kami tak bisa berlama-lama mengambil gambar dan berada di dalam klenteng. Kami memaklumi karena hari itu banyak warga keturunan Tionghoa yang datang ke Klenteng untuk berdoa mengucapkan syukur selama satu tahun yang lalu dan berdoa memohon harapan baru di hari raya Imlek ini.

Walaupun senang bisa masuk Klenteng untuk pertama kali nya, tapi ada sedikit rasa kecewa karena saya tak dapat menemui pengelola Klenteng untuk sekedar bertanya sejarah pembangunan klenteng atau pun arti dari simbol-simbol lilin yang di nyalakan sepanjang pintu masuk plataran klenteng dari yang paling pendek sampai yang paling tinggi. Atau bertanya tentang patung dan berbagai hiasan di Klenteng yang menurut saya pasti mempunyai histori yang bagus untuk dipelajari. Saya hanya dapat menemui seorang bapak yang saya tanyakan namanya pun ia tak mau memberitaukan namanya, ia hanya menjawab dengan agak ketus ke saya katanya “ saya ngak tau mba, arti dari lambang-lambang di klenteng ini saya hanya petugas bersih-bersih di sini “ sambil sibuk memasukan dupa ke dalam kotak dupa.




Saya memaklumi saja, karena kedatangan saya ke klenteng bertepatan dengan hari raya Imlek jadi para pengelola klenteng ini pasti sibuk. Setelah duduk beberapa menit di dalam klenteng sambil mengamati arsitek bangunan nya yang menurut saya sangat bagus. Saya bersama teman-teman memutuskan untuk keluar dari klenteng dan kembali berjalan menuju Malioboro untuk kembali pulang ke kos.


Rabu, 11 Februari 2015

Pantai Ngrenehan dan Pantai Ngobaran Dua Pantai Favorit di Yogyakrata

Bagi para pembaca setia blog ku, pasti sudah tak asing lagi membaca postingan ku tentang kedua pantai ini yaitu pantai Ngrenehan dan Ngobaran.  Dua pantai yang terletak di kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta. Letaknya saling berdekatan ini merupakan pantai favorit karena sangat bagus. Dengan arus tenang yang terdapat pada pantai Ngrenehan sangat cocok untuk mereka yang suka basa basahan di panatai alias yang suka renang dan pantai Ngobaran yang memiliki karang dan tebing yang tinggi serta terdapat candi-candi buatan yang sangat bagus buat di jadikan latar untuk berfoto ria.

Kali ini aku tak akan mengulas panjang lebar tentang kedua pantai ini. Seperti postingan-postingan ku sebelumnya, tapi hanya sekedar untuk memposting foto-foto berlibur ke pantai ini bersama orang-orang terdekatku dan yang paling aku sayang.
selamat menikmati foto narsis kami.
jangan iri ya. hehehehhehe



















Pantai Ngrenehan
Pantai Ngobaran


Pantai Ngrenehan