Daftar Blog Saya

Sabtu, 21 Februari 2015

Imlek 2015 Punya Cerita

Xin nien kwai le, Gong…Xi, Gong……Xi
Selamat merayakan Tahun baru Cina, buat semua yang merayakan semoga damai dan keberuntungan selalu menyertai kita semua.


Tepat tanggal 19 Febuari 2015, yang merupakan hari raya Imlek atau Tahun baru Cina. Aku, adeku dan dua orang sahabatku. Memutuskan untuk berangkat ke Malioboro untuk menonton atraksi Barong Sai yang biasanya dipertunjukan setiap tahun baru Cina di Yogyakarta.Tapi apa daya pertunjukan yang kami nanti-nanti tak berlansung juga alias hari itu tak ada pertunjukan Barong Sai atau pun atraksi lainnya yang berhubungan dengan Imlek.
Akhirnya kami pun memutuskan untuk berjalan-jalan sekitar Malioboro yang merupakan pusat kota Yogyakrta. Di Malioboro adalah pusat bisnisnya Yogyakarta dan juga merupakan pusat pemerintahan dan jantung kota pelajar ini.
Bosan mengitari jalan Malioboro kami putuskan untuk berjalan menuju ke Taman Pintar yang letaknya tak jauh dari Jalan Malioboro. Karena Hari ini hari libur maka Taman Pintar pun tutup. Dengan rasa yang sedikit kecewa kami berempat memutuskan untuk naik Bus Trans Jogja menaiki jalur 2A menuju ke Taman Pura Wisata, disana kami pun mengalami kekecewaan lagi karena tempat nya ternyata tutup. Akhirnya kami berempat memutuskan untuk berjalan kaki sepanjang jalur menuju kembali ke Jalan Maliobro di sekitar lampu merah dari arah Timur Jogja tronik kami menemukan sebuah Klenteng (tempat berdoanya kaum Tionghoa) nama Klentengnya adalah Klenteng Fuk Ling Miau

Jujur ini adalah kali pertama aku masuk ke klenteng. Dengan rasa penasaran dan untuk menutupi rasa kekecewaan kami karena tak menonton atraksi Barong Sai.Kami pun memberanikan masuk kedalam Klenteng yang saat itu terbuka untuk umum. Di luar Klenteng banyak terdapat parapengemis yang ramai duduk di tangga Klenteng. Yang mana saya juga agak binggung kenapa banyak pengemis di depan Klenteng.







Setelah memasuki pelataran klenteng lansung di sambut oleh dua buah pohon Ampao yang sangat tinggi dan besar di situ baru saya menyadari bahwa pengemis-pengemis di luar ternyata menunggu dibagikan Ampao (amplop yang identik berwarna merah yang berisi uang)  oleh para pengolah klenteng kepada masyarakat sekitar , yang sangat identik dalam perayaan Imlek.

Di dalam Klenteng terdapat beberapa orang yang sangat kusuk berdoa di depan patung-patung  yang dihiasi dengan bunga sakura berwarna merah dan pink yang kelihatan cantik dan terdapat beberapa sesajian berupa kue keranjang dan buah-buahan. Selain itu juga terdapat banyak sekali fotografer  yang ingin mengambil gambar, tetapi karena Klenteng masih di pakai buat sembayang kami cuman di izin kan untuk mengambil gambar di bagian plataran depan klenteng. Kami tak bisa berlama-lama mengambil gambar dan berada di dalam klenteng. Kami memaklumi karena hari itu banyak warga keturunan Tionghoa yang datang ke Klenteng untuk berdoa mengucapkan syukur selama satu tahun yang lalu dan berdoa memohon harapan baru di hari raya Imlek ini.

Walaupun senang bisa masuk Klenteng untuk pertama kali nya, tapi ada sedikit rasa kecewa karena saya tak dapat menemui pengelola Klenteng untuk sekedar bertanya sejarah pembangunan klenteng atau pun arti dari simbol-simbol lilin yang di nyalakan sepanjang pintu masuk plataran klenteng dari yang paling pendek sampai yang paling tinggi. Atau bertanya tentang patung dan berbagai hiasan di Klenteng yang menurut saya pasti mempunyai histori yang bagus untuk dipelajari. Saya hanya dapat menemui seorang bapak yang saya tanyakan namanya pun ia tak mau memberitaukan namanya, ia hanya menjawab dengan agak ketus ke saya katanya “ saya ngak tau mba, arti dari lambang-lambang di klenteng ini saya hanya petugas bersih-bersih di sini “ sambil sibuk memasukan dupa ke dalam kotak dupa.




Saya memaklumi saja, karena kedatangan saya ke klenteng bertepatan dengan hari raya Imlek jadi para pengelola klenteng ini pasti sibuk. Setelah duduk beberapa menit di dalam klenteng sambil mengamati arsitek bangunan nya yang menurut saya sangat bagus. Saya bersama teman-teman memutuskan untuk keluar dari klenteng dan kembali berjalan menuju Malioboro untuk kembali pulang ke kos.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar